Solok Selatan Raih Penghargaan Presiden
SOLSEL, HALUAN —Kabupaten Solok Selatan meraih Penghargaan Energi Kategori Prabawa dari Presiden RI sebagai daerah yang kebijakannya mendukung pengembangan energi.
Bupati Solok Selatan, H. Muzni Zakaria, M.Eng, mengungkapkan, penghargaan tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia nomor 7264K/74/MEM/2016 Tanggal 03 Oktober 2016 tentang Penerima Penghargaan Energi Prabawa 2016.
Penghargaan Energi merupakan suatu bentuk apresiasi yang diberikan oleh negara untuk menghargai jasa pemerintah daerah/pusat, perorangan, kelompok masyarakat dan perusahaan yang berjasa luar biasa dan berdampak besar melakukan kegiatan usaha pengembangan, penyediaan, dan pemanfaatan energi dengan prinsip diversifikasi atau konservasi energi yang menghasilkan produk nyata secara fisik sebagai hasil inovasi dan pengembangan teknologi baru.
“Kita mendapatkan penghargaan ini tidak dengan mudah dan kebetulan, tetapi setelah melalui seleksi ketat dari 135 kabupaten/kota lain di Indonesia. Solok Selatan terpilih menjadi yang terbaik,” kata Bupati, Muzni Zakaria, Jumat, (7/10).
Penghargaan Energi Prabawa tersebut diserahkan Pelaksana Tugas Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan yang terima Bupati Muzni Zakaria, Selasa 4 Oktober 2016 lalu di Jakarta.
Ia mengungkapkan, penghargaan tersebut hanya diperoleh oleh dua kabupaten dan satu provinsi sebagai daerah yang mendukung pengembangan energi, termasuk energi terbarukan.
Sementara itu, Senior Manager Field Relations PT SEML Yulnofrins Napilus menyampaikan apresiasi bagi pemerintah Solsel berkat usaha yang telah dilakukan dalam bidang energi terbarukan. “Sekali lagi selamat untuk bupati dan pemerintah Solsel atas penghargaan Energi 2016 dari Kementerian ESDM,” ucapnya.
Ia menjelaskan, untuk pemerintah daerah/pusat yang menerima penghargaan hanya tiga di Indonesia yakni, Pemerintah Solsel, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali dan Pemerintah Distrik Makki Kabupaten Lanny Jaya, Papua. “Setidaknya ada delapan pemerintah daerah/pusat yang menjadi nominator tapi hanya tiga yang lulus seleksi termasuk Solsel. Ini luar biasa,” terangya.
Tokoh masyarakat Solsel, Yopie mengungkapkan Solsel akan menjadi pemasok listrik terbesar di Sumbar, dengan berproduksinya PT. Supreme Energy Muara Laboh (PTSEML) di 2019 sebagai investor energi terbarukan dari panas bumi. “Kedepan, masyarakat Solsel akan sejahtera dari hasil energi itu. Salah satunya, terbukanya lapangan pekerjaan,” katanya.
Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Solsel Yuhernel mengatakan daerah itu memiliki banyak potensi untuk pengembangan energi listrik baik dari sungai maupun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Untuk PLTP, sudah dilakukan eksplorasi dan akhir tahun ini akan dilakukan pengembangan dengan target produksi 2019. Sedangkan untuk potensi sungai, potensinya berada di Sungai Batang Sangir, Batang Liki, Batang Bangko, Batang Lambai dan Batang Belangir.
Sekarang, satu titik Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sudah beroperasi dengan kapasitas 2x4 megawatt. Satu lagi dengan daya 2x5 megawatt masih proses kontruksi. Sedangkan 14 titik lagi, sampai sekarang masih dalam tahap izin prinsip dengan kapasitas 3 megawatt.
Sedangkan PLTMH yang dikelola masyarakat, ada 26 lokasi dengan kapasitas di bawah 100 kwh sampai lima kwh.
Ia menyebutkan, potensi PLTM lainnya di Solsel berada di Batang Sangir tetapi dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan kapasitas 30 megawatt. Bantang Liki kapasitas lima megawatt serta Batang Hari 40 megawatt.
Ditambahkan, kendala yang dihadapi investor dalam mengembangkan energi di Solsel adalah belum adanya Gardu Induk (GI). “Investor menunggu dibangunnya GI. Izin pembangunannya sudah keluar dan ini masuk dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PT PLN dengan target beroperasi 2019,” katanya.
Sumber