Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kota Solok

bagianhukum.kotasolok@gmail.com

Jalan Lubuk Sikarah 89

JDIH Kota Solok

Solok Selatan Raih Penghargaan Presiden

SOLSEL, HALUAN —Ka­bu­­paten Solok Selatan me­raih Penghargaan Energi Kategori Prabawa dari Presi­den RI sebagai daerah yang kebijakannya mendukung pengembangan energi.

Bupati Solok Selatan, H. Muzni Zakaria, M.Eng, me­ngungkapkan, penghargaan tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia nomor 7264K/74/MEM/2016 Tanggal 03 Oktober 2016 tentang Penerima Penghar­gaan Energi Prabawa 2016.

Penghargaan Energi meru­pakan suatu bentuk apresiasi yang di­berikan oleh negara untuk meng­hargai jasa pemerintah dae­rah/pusat, perorangan, kelompok masyarakat dan perusahaan yang berjasa luar biasa dan berdampak besar mela­kukan kegiatan usaha pengemba­ngan, penyediaan, dan pemanfaatan energi dengan prin­sip diversifikasi atau konservasi energi yang meng­hasilkan produk nyata secara fisik sebagai hasil inovasi dan pe­ngem­bangan teknologi baru.

“Kita mendapatkan penghar­gaan ini tidak dengan mudah dan kebetulan, tetapi setelah melalui seleksi ketat dari 135 kabupaten/kota lain di Indonesia. Solok Selatan terpilih menjadi yang terbaik,” kata Bupati, Muzni Zakaria, Jumat, (7/10).

Penghargaan Energi Prabawa tersebut diserahkan Pelaksana Tugas Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan yang terima Bupati Muzni Zakaria, Selasa 4 Oktober 2016 lalu di Jakarta.

Ia mengungkapkan, penghar­gaan tersebut hanya diperoleh oleh dua kabupaten dan satu provinsi sebagai daerah yang mendukung pengembangan ener­gi, termasuk energi terbarukan.

Sementara itu, Senior Mana­ger Field Relations PT SEML Yul­nofrins Napilus me­nyam­paikan apresiasi bagi peme­rintah Solsel berkat usaha yang telah dilakukan dalam bidang energi terbarukan. “Sekali lagi selamat untuk bupati dan peme­rintah Solsel atas penghargaan Energi 2016 dari Kementerian ESDM,” ucapnya.

Ia menjelaskan, untuk peme­rintah daerah/pusat yang meneri­ma penghargaan hanya tiga di Indonesia yakni, Pemerintah Solsel, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali dan Peme­rintah Distrik Makki Kabupaten Lanny Jaya, Papua. “Setidaknya ada delapan pemerintah daerah/pusat yang menjadi nominator tapi hanya tiga yang lulus seleksi termasuk Solsel. Ini luar biasa,” terangya.

Tokoh masyarakat Solsel, Yo­pie mengungkapkan Solsel akan menjadi pemasok listrik terbesar di Sumbar,  dengan berproduk­sinya PT. Supreme Energy Muara Laboh (PTSEML) di 2019 sebagai investor energi terbarukan dari panas bumi. “Kedepan, masyara­kat Solsel akan sejahtera dari hasil energi itu. Salah satunya, terbu­kanya lapangan pekerjaan,” katanya.

Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Solsel Yuhernel mengata­kan daerah itu memiliki banyak potensi untuk pengembangan energi listrik baik dari sungai maupun Pembangkit Listrik Tena­ga Panas Bumi (PLTP).

Untuk PLTP, sudah dilakukan eksplorasi dan akhir tahun ini akan dilakukan pengembangan dengan target produksi 2019. Sedangkan untuk potensi sungai,  potensinya berada di Sungai Batang Sangir, Batang Liki, Batang Bangko, Batang Lambai dan Batang Belangir.

Sekarang, satu titik Pem­bangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sudah beroperasi dengan kapasitas 2x4 megawatt. Satu lagi dengan daya 2x5 megawatt masih proses kontruksi. Sedangkan 14 titik lagi, sampai sekarang masih dalam tahap izin prinsip dengan kapasitas 3 megawatt.

Sedangkan PLTMH yang dike­lola masyarakat, ada 26 lokasi dengan kapasitas di bawah 100 kwh sampai lima kwh.

Ia menyebutkan, potensi PLTM lainnya di Solsel berada di Batang Sangir tetapi dalam ka­wasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan kapasitas 30 megawatt. Bantang Liki ka­pasitas lima megawatt serta Batang Hari 40 megawatt.

Ditambahkan, kendala yang dihadapi investor dalam mengem­bangkan energi di Solsel adalah belum adanya Gardu Induk (GI). “Investor menunggu dibangun­nya GI. Izin pembangunannya sudah keluar dan ini masuk dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PT PLN dengan target beroperasi 2019,” katanya.

Sumber